Kamis, 19 Juni 2014

Pentingnya Tidur Siang Bagi Wanita Hami

Tidur Siang Akan Memberikan Energi Tambahan Pada Wanita Hamil

Bagi wanita hamil, kesehatan dan kebugaran tubuh harustetap dijaga. Salah satu aktivitas yang dapat mendukung hal tersebut adalah istirahat yang cukup, termasuk tidur siang. Wanita hamil sangat dianjurkan untuk tidur siang.Wanita hamil sering merasa lelah,lesu, dan lemah karena adanya perubahan hormon yang terjadi ketika masa kehamilan sedang berlangsung. Hal ini akan bertambah buruk jika mereka kurang tidur, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatannya dan janin yang dikandung.
Jika anda adalah seorang wanita hamil dan tidak mendapatkan tidur malam yang cukup, anda bisa ‘membayar hutang’ tersebut dengan menyempatkan diri untuk tidur siang. Tidur siang yang cukup bisa membantu tubuh untuk mendapatkan kembali energi yang hilang. Hal ini tentunya bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, tidur siang juga dapat mempertajam memori, menjaga kewaspadaan, dan menjaga tubuh tetap bugar.
Ibu hamil sangat dianjurkan untuk tidur siang setiap hari. Anjuran ini sangat penting terutama pada usia kehamilan trimester pertama dan ketiga, ketika kelelahan sedang mencapai puncaknya. Menurut dr. Andreas Prasadja, RPSGT, seorang dokter ahli tiru dari RS Mitra Kemayoran, ketika wanita hamil merasa lelah dan ingin tidur, maka sebaiknya lakukan saja, durasi waktu bukan menjadi masalah.
Menurutnya, wanita hamil dapat tidur selama 2 hingga 3 jam, tergantung usia wanita tersebut ketika sedang hamil. Wanita yang hamil di usia 20-an mempunyai total jam tidur hingga 10 jam dengan durasi lama tidur siang sekitar 2-3 jam.
Energi yang diperoleh saat tidur siang dapat menjadi ‘tabungan’ tenaga untuk ibu hamil ketika anaknya sudah lahir. Andreas menjelaskan, ketika bayi memasuki usia 24 bulan, kedua orangtua mereka akan kehilangan jam tidur setara dengan 6 bulan.
Wanita hamil sebaiknya mengatur waktu tidur siangnya dengan baik supaya tidak mengganggu jam tidur malam. Telatnya waktu tidur siang dapat mempengaruhi dan mengganggu jam tidur malam, sehingga mengakibatkan ibu hamil tidak bisa tidur ketika malam hari.
via Health Kompas | image : blog.adw.org

Cara menjaga kesehatan agar tetap bugar

Cara menjaga kesehatan

Cara menjaga kesehatan agar tetap bugar - Mempunyai tubuh yang sehat adalah keinginan pada setiap orang termasuk saya. Dengan tubuh yang sehat akan menambah semangat dan aktifitas akan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan kita. Keuntungan lain mempunyai tubuh yang sehat yaitu kita tidak harus mondar – mandir ke dokter dan mengeluarkan banyak waktu dan biaya untuk membeli obat at. Dengan mempunyai tubuh sehat maka bersukurlah kepada tuhan yang telah memberi kesehatan kepada kita.
       Yang dimaksud dengan sehat yakni pada saat kita mampu menjaga daya tahan tubuh dari berbagai serangan penyakit yang setiap saat myerang kondisi daya tahan tubuh anda, Diantaranya adalah demam, flu, batuk dan masih banyak lagi.
Maka dari itu kita harus pintar – pintar menjaga kesehatan agar tetap bugar dan fit,berikut ini adalah beberapa cara menjaga kesehatan :
  • Usahakan walaupun anda benar – benar sibuk luangkanlah waktu untuk beristirahat dengan cukup.
  • Tetaplah berfikir positif saat masalah menghadang anda,ini sangat penting karna Di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang tenang  .
  • Luangkanlah waktu untuk berolah raga,hal ini bertujuan agar tubuh anda tetap fit dan bugar.
  • Perhatikan makanan dan minuman yang anda konsumsi apakah sudah bersih ? hindari makanan yang mentah ( tidak seteril ).
  • Atur porsi makan anda,makan yang terlalu banyak bukanlah hal yang baik,ini akan berdampak pada kegemukan ( Obsitas ),badan gemuk rentan benyak penyakit.
  • Makalah buah – buahan dan sayur – mayur atau makanan yang berserat,buah – buahan dan sayuran banyak mengandung banyak vitamin dan dapat memperlancar buang air besar.
  • Bila memungkinkan minum vitamin terutama vitamin D. sebab vitamin D berguna untuk menstimulus sel imun yang akan mencegah virus dan bakteri. Vitamin D ini bisa  ditemukan pada sinar matahari,ikan,telur dan hati.

DEHIDRASI



Dalam tubuh, sel bergantung pada keseimbangan cairan dan elektrolit.Keseimbangan ini diatur oleh banyak mekanisme fisiologis yang terdapat dalam tubuh.Pada bayi dan anak sering terjadi gangguan keseimbangan tersebut, yang biasanya disertai perubahan pH cairan tubuh pula. Yang dimaksud seimbang disini adalah jumlah yang masuk sama dengan jumlah yang keluar, atau dapat dikatakan masih dalam batas normal.
Tubuh orang sehat berusaha mempertahankan susunannya dalam batas-batas normal. Hal ini disebut homeostasis tubuh dan dilakukan dengan berbagai sistem tubuh yang selalu mengoreksi setiap perubahan, misalnya perubahan jumlah cairan, perubahan kadar natrium, kalium, klorida, fosfor, dan ion hydrogen.

Cairan Dalam Tubuh
Air adalah cairan tubuh yang berada didalam tubuh, cairan didalam tubuh dibagi dua :
1.      Cairan Intra seluler
Adalah cairan yang terdapat dalam sel-sel tubuh, misal : sel otot, tulang, organ-organ dll. Jumlah cairan intra seluler adalah 35 – 40 % dari berat badan.
2.      Cairan Extra Seluler
Adalah cairan yang terdapat diluar sel, terdiri atas :
·         Cairan intravaskuler, adalah cairan yang terdapat didalam pembuluh darah. Misal : plasma. Memiliki jumlah 5% dari berat badan.
·         Cairan interstitial, adalah cairan yang terdapat diantara sel-sel. Misal : limfe dan cairan jaringan. Memiliki jumlah 15% dari berat badan.
·         Cairan transeluler, adalah cairan yang melintas diantara sel-sel.
            Jumlah cairan extra seluler adalah 20 – 25 % dari berat badan.
3.      Cairan transeluler
        Yang termasuk dalam cairan transeluler adalah cairan dalam rongga sendi, rongga pleura, LCS, cairan dlm bola mata, cairan peritoneum.Jumlah cairan transeluler adalah 1-3 % dari berat badan.
Jumlah air dalam tubuh harus dipertahankan dalam batas-batas tertentu untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dengan baik.
Tubuh manusia terdiri dari :
1.      Lean body mass (tubuh tanpa jaringan lemak), yaitu air, tulang, jaringan bukan lemak.
2.      Jaringan lemak.
Tubuh merupakan 73 % dari lean body mass, sedangkan jaringan lemak hanya sedikit mengandung air.Oleh karena itu tubuh orang gemuk relatif mengandung lebih sedikit air dibandingkan dengan tubuh orang kurus.
Elektrolit-elektrolit yang terdapat dalam cairan tubuh, antara lan :

1.      Solium
2.      Kalium
3.      Klour
4.      Kalsium
5.      Zinkum
6.      Asam karbonat
7.      CO
8.      H2  (Hidrogen)
9.      O2  (Oksigen)


Jumlah cairan tubuh :

Hal
Cairan intra seluler
Cairan extra seluler

Jumlah
BBLR
 (bayi baru lahir)
30 % dari BB
50 % dari BB
80 % dari BB
Neonatus
35 % dari BB
35-40 % dari BB
70-77 % dari BB
Anak
35 % dari BB
30 % dari BB
65 % dari BB
Dewasa
40-45 % dari BB
15-20 % dari BB
55-60 % dari BB

Pemasukan cairan dalam tubuh, diperoleh dari :
1.         Masukan oral (melalui makanan dan minuman).
Bila sistim yang mengurus jumlah cairan tubuh mengetahui suatu kekurangan atau kelebihan melalui osmoreseptor dalam hypothalamus, maka produksi hormon antidiuretik ditambah atau dikurangi.Dengan demikian diuresis berkurang atau bertambah untuk mengoreksi perubahan jumlah cairan tersebut.
2.         Hasil metabolisme endogen dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan  vitamin.
Sedangkan banyaknya kebutuhan cairan sehari-hari  tergantung dari berat badan seperti yang tertera dalam table diatas.
Pengeluaran Cairan secara Fisiologis
Adalah pengeluaran cairan secara normal, atau disebut juga normal water loss (NWL) dimana rata-rata ±100 cc / KgBB / 24 Jam.
Normal water loss (NWL) terdiri atas :
o     Insisibel water loss (IWL)
Adalah kehilangan cairan yang tanpa disadari atau pengeluaran cairan dari penguapan d kulit dan keringat.
o     Ekskresi urine dan feses.
o     Saliva, air mata, dll.

Cara perpindahan cairan didalam tubuh :
1.         Difusi
Difusi merupakan perpindahan zat/ molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan dengan konsentrasi rendah,.terjadi melalui membran kapiler yang permeabel.
2.         Osmosis
Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membran semipermeabel biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat.
3.         Transpor aktif
Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transpor aktif. Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
4.         Filtrasi
Proses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut dalam cairan) melintasi membran bersama- sama dari larutan bertekanan tinggi menuju larutan bertekanan rendah.

Elektrolit
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit.Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik.Konsentrasi isotonik disebut juga normal.
Ada banyak hormon yang berperan dalam pengaturan keseimbangan elektrolit salah satunya adalah anti diuretik hormon (ADH).Merupakan hormon vasopresin arginin (di hipofise posterior).
Mekanisme kerja (di ginjal) : terjadi peningkatan permeabilitas tubulus ginjal dan ductus kolektivus terhadap air. Maka ADH (+) urin pekat, ADH (-)  urin encer.
Sekresi ADH diatur oleh : Tekanan osmotik CES (konsentrasi Na+& Cl-), Emosi, ADH : rasa sakit, trauma, tindakan bedah; ADH : anestesia, alkohol, obat (morfin, difenilhidantoin, barbiturat, glukokortikoid).
Komposisi ion dalam tubuh :
NATRIUM
Jumlah paling banyak dalam CES (Cairan Extra Seluler), berfungsi dalam mengatur volume CES, sedangkan volume CIS (Cairan Intra Seluler) tergantung dari volume CES.Na merupakan kunci dari kontrol volume cairan tubuh.
Konsentrasi intrasel ± 10 mEq/ L, sedangkan konsentrasi ekstrasel (plasma) = 135 – 140 mEq/ L, dimana 1 mEq Na+ = 23 mg dan 1 g garam NaCl = 18 mEq Na+.
Kebutuhan Na+: 1 – 3 mEq/ kgBB/ hari. Jika terjadi perubahankadar Na maka kadar Na ekstrasel berubah pula. Perubahan kadar Na di serum merupakan perubahan Na+ di cairan interstitiel.
Absorbsi : Pada GIT (jejunum) melalui enzim Na – K – ATP ase, hormon aldosteron, hormon desoksi kortikosteron acetat.
Ekskresi : terutama melalui ginjal, sebagian kecil melalui tinja, keringat, air mata.
Ekskresi Na dipengaruhi oleh: perubahan volume ekstraseluler, hormon ADH, rasa haus, Bila ADH maka Na banyak keluar.
Pengaturan keseimbangan Na:
Perfusi ginjal à renin à angiotensin II à aldosteron
Angiotensin dan aldosteron meningkatkan tekanan darah à terjadi retensi Na + air shg menimbulkan oedema.
Retensi Na terdapat pada:
·         Glomerulonefritis dengan GFR menurun
·         Tekanan onkotik plasma (sindroma nefrotik)
·         Volume arteri (gagal jantung kongestif)
·         Pemberian kortikosteroid dg efek retensi Na
Kehilangan Na+ terjadi pada:
·         DM à glukosa dlm tubulus à menghambat reabsorbsi air + Na à natriuresis
·         Penyakit Addison
·         Diare

Jumlah 95% di intraseluler, konsentrasi kalium dalam plasma 3.4 – 5.5 mEq/ L. Kebutuhan K+ dalam tubuh 1 – 3 mEq/ kgBB/ hari.
Fungsi: mengatur tonisitas intrasel, “resting potential” membran sel.
Kalium diekskresi: 90% melalui urin, diatur oleh aldosteron. Pada keadaan Asidosis, K+ keluar dari dalam sel. Sedangkan pada keadaan Alkalosis, K+ masuk kedalam sel.

KALSIUM
Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang,  menghantarkan impuls kontraksi otot, koagulasi (pembekuan) darah, dan membantu beberapa enzim pankreas. Kalsium diekskresi melalui urine dan keringat.
Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsorpsi tulang. Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang pembentukan hormon paratiroid yang langsung meningkatkan jumlah kalsium dalam darah.

KLORIDA
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel, tetapi tidak dapat ditemukan pada cairan ekstrasel dan intrasel.
Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium, yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmosik dalam darah.
Hipokloremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar klorida dalam darah, sedangkan hiperkloremia merupakan kelebihan klor dalam darah. Normalnya, kadar klorida dalan darah pada orang dewasa adalah 95-108 mEq/ It.

MAGNESIUM
Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan yang terpenting kedua dalam cairan intrasel.Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid.Magnesium diabsorpsi dari saluran pencernaan.Magnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Hipomagnesium terjadi bila konsentrasi serum turun menjadi < 1,5 mEq/lt dan hipermagnesium terjadi bila kadar magnesium serta serum meningkat menjadi > 2,5 mEq/lt.

BIKARBONAT
Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan bufier (penyangga) dalam tubuh.

FOSFAT
Fosfat (P04) bersama-sama dengan kalsium berfungsi membentuk gigi dan tulang.Posfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urine.

Macam – macam gangguan keseimbangan cairan dan eletrolit dalam tubuh
Ketidak seimbangan cairan
Terdapat 4 kategori ketidak seimbangan cairan, yaitu :
a.       Kehilangan cairan dan elektrolit isotonic
b.      Kehilangan cairan ( hanya air yang berkurang)
c.       Kehilangan cairan dan elektrolit isotonis
d.      Peningkatan osmolal ( hanya air yang meningkat)


Defisit volume cairan
      Disebut juga hipovolemia, yaitu tubuh kehilangan cairan dan eletrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional ( isotonic ). Gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler.Untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler.
Factor resiko : kehilangan cairan berlebih, ketidak cukupan asupan cairan.
Tanda klinis :

·         kehilangan berat badan
·         penurunan turgor kulit
·         nadi cepat dan lemah
·         penurunan tekanan darah
·         penurunan volume darah

Niai laboratorium : peningkatan hematokrit, peningkatan hb, peningkatan BUN, penurunan CVP.


Hipervolume atau Overhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan, yaitu hipervolume (peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).Normalnya, cairan interstisial tidak terikat dengan air, tetapi elastis dan hanya terdapat di antara jaringan.

Edema
Pada kasus kelebihan cairan, jumlah cairan dan natrium yang berlebihan dalam kompartemen ekstraseluler meningkatkan tekanan osmotic.Akibatnya cairan keluar dari sel sehingga menyebabkan penumpukan cairan dalam ruang interstisial (edema).
Hal ini dapat terjadi ketika :
·         permeabilitas kapiler meningkat (missal : luka bakar)
·         peningkatan hidrostatik cairan kapiler (missal : hipervolemia) yang menyebabkan cairan dalam pembuluh darah terdorong ke ruang interstisial.
·         perpindahan cairan dari ruangan interstisial terhambat
Edema digolongkan menjadi 2, edema pitting dan non pitting. Edema pitting adalah edema yang meninggalkan cekungan setelah dilakukan penekanan pada area yang bengkak, disebabkan oleh gangguan natrium.Edema non pitting disebabkan oleh retensi cairan.